Mengapa saya berbicara tentang penghasilan tambahan ? Apakah gaji saya tidak cukup ? Sebenarnya ini bukan masalah cukup atau tidak cukup. Mungkin lebih dari cukup jika dibandingkan rata-rata gaji karyawan. Secara kesyukuran saya memang layak untuk bersyukur, namun berhenti berfikir dan hanya menyerah sampai disitu saya kira juga bukan keputusan yang arif. Dan adalah naluri manusia untuk mencari penghasilan lebih, apalagi jika hidup di kota besar yang apa saja serba mahal.
Mencari penghasilan tambahan bisanya dilakukan oleh orang-orang yang berstatus karyawan atau PNS selepas jam kantor. Kita tahu, penghasilan seorang karyawan atau PNS mungkin cukup kalau hanya untuk mengontrak rumah dan makan sehari-hari, namun jika kita ingin membayar uang muka rumah, atau jika kita ingin menyekolahkan anak dengan biaya pendidikan yang melangit itu, tentu tidak akan cukup.
Etung-etungan dengan seorang rekan, penghasilan sebuah keluarga mungkin bisa dibilang cukup jika dia memperoleh gaji 7,5 juta sebulan. Dengan uang sebesar itu paling tidak kita bisa membayar cicilan rumah sederhana, menyekolahkan anak, menyisihkan sedikit uang untuk orang lain, dan oh iya, mungkin bisa untuk tabungan haji :).
Penghasilan seorang karyawan lulusan S1 di Surabaya mungkin berkisar antara 1 sampai 2 juta per bulan. Atau rata-rata 1,5 juta-an. Karena itu agar bisa bertahan sering Ayah dan Ibu keduanya harus bekerja. Jika seorang ayah mengantongi 1,5 Juta sedangkan Ibu 1 Juta maka total 2,5 juta. Namun karena berbagai pertimbangan, terutama karena anak masih kecil, maka biasanya diputuskan ibu bertugas mengasuh anak di rumah. Nah inilah yang menyebabkan orang berfikir untuk mencari penghasilan tambahan.
Hari-hari ini terlintas di fikiran saya tentang penghasilan tambahan itu. Saya bekerja pukul 8.30 sampai 17.00. Berarti saya mempunyai waktu malam hari plus hari Sabtu dan Minggu. Karena memanfaatkan waktu sisa, maka tentu saja kita harus mencari kerja sampingan yang tidak terlalu terikat oleh waktu sehingga bisa dikerjakan saat senggang dan mod.
Terlintas alternatif kerja sampingan yang bisa menjadi pertimbangan.
Ngoding
Ya, saya memang bisa melakukan pekerjaan membuat website dan memang pernah mencobanya, tapi akhirnya saya putuskan untuk mengakhirinya - nggak tahu nanti kalau kepepet nggak punya uang -. Saya merasa kelelahan memanfaatkan waktu sisa saya untuk coding. Lebih baik nggak dapat tambahan uang daripada saya dikejar-kejar deadline dalam waktu sempit.
Berwiraswasta
Mendirikan studio photo misalnya. Tapi kelihatannya perlu modal juga. Beli Photo dan lain-lainnya mungkin tidak kurang dari 15 Juta. Cukup berat bagi saya, apalagi saya tidak suka ngutang untuk usaha. Beberapa rekan akhirnya terlilit hutang karena hal-hal yang seperti ini. Jika belum matang benar, saya tidak suka berhutang untuk usaha. Apalagi cari utangan juga susah kan ?
Kalau wirusaha model begini kelihatanya bukan kita sendiri yang akan mengelolanya. Butuh bantuan orang yang bisa bekerja full time.
Ide ide seperti cetak foto pada kaos, muk, dan asesoris lainnya bukan hal buruk. Jika di kota besar sudah banyak, mungkin bisa ke kota yang lebih kecil. Kuncinya banyak kenalan.
Jual Barang di Internet
Sebenarnya gampang membuat sistem dan aplikasi jualan di internet, modalnya juga tidak terlalu mahal. Namun saat ini saya belum menemukan barang yang cocok untuk saya jual di internet.
Menulis di Koran
Ini ide bagus juga. Saya kira, kalau dipaksa mungkin bisa juga. Apalagi tulisan-tulisan Nurhadi banyak membantu kita untuk menulis di koran. Tentang fee nya ? Tanya aja Nurhadi 
Menulis Buku
Ini yang agak berat. Tapi saya fikir sangat mungkin. Banyak topik-topik PHP yang bisa diangkat. Juga beberapa tools opensource lain yang belum ditulis orang, seperti Wordpress, Scilab dan sebagainya.
Sebenarnya mungkin masih banyak ide-ide yang lain. Anda mempunyai ide ? Atau mungkin sukses dengan kerja sampingan anda, share dong.
Referal by
#
English US.
Chinese
French
German
Italian
Japanese
Korean
Russian
Spanish
Tidak ada komentar:
Posting Komentar